PROGOUPDATE – Kasus akun facebook mesum yang melibatkan remaja berinisial YA asal Girimulyo, memancing reaksi Persatuan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI). Kasus ini dinilai sebagai bukti buruknya kepedulian pemerintah pada remaja.
Direktur pelaksana Cabang PKBI Kulonprogo, Paulo Ngadi Cahyono mengatakan, kasus di Girimulyo yang sempat menghebohkan membuktikan bahwa pusat informasi dan konseling remaja yang ada di sekolah, atau pun di puskesmas peduli remaja, belum berfungsi optimal.
Tidak hanya itu, kasus ini juga membuktikan pendidikan kesehatan reproduksi belum tersampaikan kepada remaja secara komprehensif. Sehingga remaja mempublikasikan hal privatnya.
“Ini sangat memprihatinkan. Ini juga jadi bukti pusat informasi dan konseling belum berfungsi optimal. Pendidikan reproduksi juga belum tersampaikan secara komprehensif,” kata Paulo, Senin (30/9/2013).
Dia menambahkan, melihat kasus yang ada, diduga YA yang ada dalam akun jejaring sosial facebook mengalami keterpurukan psikologis. Dimungkinkan karena mendapat kekerasan dalam pacaran.
“Pada fase ini sebenarnya remaja membutuhkan konselor untuk menjadi tempat mencurahkan isi hatinya. Tapi karena belum berfungsi optimal, remaja mengambil cara sendiri untuk mencurahkan emosinya. Termasuk melalui jejaring sosial,” tambahnya.