Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi (kespro) di masyarakat, khususnya di kalangan anak-anak dan remaja sangat memprihatinkan. Wajar saja, pasalnya mayoritas masyarakat kita menganggap tabu hal-hal yang berkenaan dengan organ reproduksi dan di rasa tidak pantas untuk dibahas terang-terangan. Namun realita yang terjadi di kalangan remaja khususnya pelajar, justru semakin kontras dengan norma-norma yang ada. Seks bebas, kehamilan di luar nikah, IMS (infeksi menular seksual), aborsi yang tidak aman, narkoba, serta beragam bentuk pacaran yang tidak sehat dan menyimpang menjadi fenomena tersendiri yang membingkai potret hidup remaja dewasa ini. Namun yang perlu mendapat perhatian lebih adalah problematika kesehatan reproduksi remaja yang mana kuantitas kasusnya semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Kebanyakan remaja dan anak-anak belum memiliki pengetahuan seksualitas yang mumpuni dan benar. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Youth Forum di bawah bimbingan PKBI Kulon Progo pada bulan Juli tahun 2008, di antara 600 siswa dari 4 sekolah di Kulon Progo, kurang lebihnya hanya 48% yang mengetahui tentang dasar-dasar kesehatan reproduksi yang benar, itupun belum secara keseluruhan. Hal ini sangat memprihatinkan, padahal hak mendapat pendidikan termasuk mendapatkan pendidikan kespro merupakan hak kita semua.
Pendidikan kespro memang tidak dibahas terperinci oleh kurikulum pendidikan, hanya setengah-setengah saat pelajaran agama dan biologi. Hal ini malah membuat semakin penasaran anak-anak dan remaja tentang seksualitas sehingga mereka bertanya kepada sumber yang belum tentu benar bahkan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Dampaknya mereka malah akan semakin terjerumus dalam permasalahan remaja seperti seks bebas dan aborsi yang tidak aman. Untuk itu mari kita bersama-sama memperjuangkan pendidikan kespro masuk dalam muatan lokal di wilayah Kulonprogo(jeje)